Sabtu, 09 Agustus 2014

Semangat Baru di Yokohama

04.06.2014

Hari ini semua tampak tidak bersemangat, dikarenakan dompet yang hilang belum ditemukan. Kami tetap berkumpul di hotel untuk sarapan pagi. Tidak banyak pembicaraan, semua tenang menghadap piring masing masing.
Setelah selesai sarapan, para suami berangkat menuju kantor. Hari ini merupakan hari terakhir mereka masuk kerja. Sedangkan kami, para istri tetap menunggu di hotel tanpa ada rencana apapun. 
Akhirnya kami memutuskan hanya akan berjalan di toko sekitar hotel, untuk mengisi kekosongan waktu.
Terasa ada yang hilang, karena salah satu teman kami harus kembali ke Indonesia, jadi kami hanya tinggal berlima.
Jam 10 pagi, kami mulai jalan mengitari toko di sekitar hotel. Lazona Kawasaki Plaza, yah, di plaza ini kami menghabiskan waktu untuk hari ini. Kami sempat masuk ke daiso (toko serba ¥100), uniqlo....membeli bebarapa barang dan makanan ringan. Tak terasa kami sudah berkeliling selama 2 jam. Kami membeli nasi dan lauknya untuk dimakan bersama di hotel. Seporsi nasi ukuran kecil seharga ¥200. Hmmmm...lumayan mahal hehe...
Kami berlima kembali ke hotel dan makan siang. Sampai di hotel, saya memisahkan diri sejenak, karena saya akan menukarkan uang yen. Sementara 4 teman saya langsung menuju kamar hotel.
Hari ini ada kabar bahwa sekembalinya para suami, kami akan menuju yokohama. 
Uang yen sudah ditangan, dan saya kembali ke hotel. Saat saya sedang menunggu lift, ada pemberitahuan dari pihak hotel yang mengabarkan bahwa dompet teman saya ditemukan, dan harus diambil di kantor polisi Rappongi. Subhanallah.....merinding rasanya seluruh tubuhku. Tidak sabar rasanya untuk segera memberitahukan kabar gembira ini ke teman saya. Begitu pintu lift terbuka, bergegas saya menuju lantai 7 dimana teman teman berkumpul disitu.
Sampai dipintu kamar saya mengetuk pintu kamar sambil berteriak memanggil teman saya karena sudah tidak sabar untuk segera membukanya. Begitu pintu terbuka, saya langsung memeluknya sambil menyampaikan kabar gembira itu. Dia setengah tidak percaya, akhirnya dia langsung menuju ke lobby hotel untuk mendapatkan keterangan lebih jelas, sementara saya menunggu di kamar, sambil makan siang.
Tidak lama berselang, hp saya berdering, ternyata dari teman saya, dan dia minta saya untuk menemaninya mengambil dompet di kantor polisi rappongi, karena kantor polisi akan tutup pada jam 3 sore waktu setempat.
Akhirnya hanya berdua kita menuju rappongi. Dan teman saya sudah diberi petunjuknya untuk sampai di rappongi. Berjalan kami menuju stasiun kereta. Dari stasiun kawasaki kami naik Tokaido Line untuk menuju Shinagawa. Hmmm...ini menambah pengalamanku, berdua naik kereta. Sampai di Shinagawa, kami naik Yamanote Line untuk menuju ke Ebisu, dari Ebisu kami naik Hibiya Line untuk ke Rappongi. Luar biasa....semua dapat kami lalui dengan sempurna...tinggal mencari dimana posisi kantor polisi. Sedikit bertanya, meskipun kami terbatas karena kendala bahasa. Akhirnya kantor polisi bisa kami temukan. Alhamdulillah.
Ternyata sampai di kantor polisi, kami masih terkendala dengan bahasa, untung ada seseorang yang membantu kami untuk menjadi translater. Selalu mendapat kemudahan....Alhamdulillah...tiada henti-hentinya kami bersyukur.
Saya sangat takjub dengan pelayanan di kantor polisi. Kami yang merupakan orang asing, tidak dipersulit untuk mengurus semuanya. Semua begitu mudah, dan tanpa prosedur yang berbelit belit....dompetpun akhirnya sampai ditangan teman saya, tanpa berkurang sedikitpun...semua lengkap......subhanallah!!! Hebaattt!!! Makin kagum....dalam kurun waktu yang singkat, kurang dari 24 jam, dompet yang hilang di negara yang seluas Jepang dapat ditemukan dalam kondisi utuh.
Sujud syukur itu yang dilakukan pertama kali. Selesai semua, kami berdua langsung menuju ke hotel lagi....dengan naik kereta, melalui jalur sebaliknya dari berangkat tadi.
Ternyata hari ini menjadi hari yang sangat menakjubkan bagi saya.
Sampai di hotel saya masih sempat istirahat sejenak, karena para suami belum pulang kerja. Tapi tidak seberapa lama, suami saya sudah mengetuk pintu dan langsung mengajak ke Yokohama..

YUHUUU...YOKOHAMA...


Semangat kami mulai muncul lagi, wajah wajah ceria kembali nampak, senyum dan tawa kembali terlihat....senang rasanya.
Yokohama tujuan kami...
Yokohama merupakan kota pelabuhan di jepang. Mengunjungi kota Yokohama tidak selalu harus merogoh kocek yang mahal, karena jalan jalan pun bisa menjadi sesuatu hal yang menarik dan berkesan. 
Pemerintah kota Yokohama telah menyiapkan berbagai fasilitas yang membuat masyarakat dan wisatawan merasa nyaman.
Sebuah taman bermain yang luas bagi anak anak juga tersedia di sana...bahkan remaja remaja jepang pun banyak terlihat di taman itu. Hmmm luar biasa...
Satu hal yang menarik di yokohama, saya menemukan restoran yang menyajikan masakan khas Indonesia....hmmmm akhirnya, setelah beberapa hari di Jepang, rasa rindu terhadap masakan Indonesia terobati. Disitu disajikan gado gado, nasi goreng, soto ayam, mie ayam dan berbagai masakan khas Indonesia yang lainnya yang penuh dengan bumbu rempah rempah yang menggugah selera...mantap!!! Lidahku langsung bergoyang menyantap masakan yang disajikan....

Perut terasa kenyang...kali ini kenyangnya nendang haha...
Setelah makan malam, kami pulang ke hotel...cukup memuaskan perjalanan hari ini.
Kami semua istirahat, karena keesokan hari masih ada satu tempat lagi yang akan kami kunjungi....yaitu KYOTO....

Rabu, 06 Agustus 2014

Berpetualang lagi....

03.06.2014

Hari ini kami akan berpetualang lagi....6 wanita perkasa...tujuan kami ueno park, imperial palace dan Tokyo Tower. 
Sejak dari hotel saya sudah membayangkan betapa asyiknya perjalanan hari ini... Jam 7 pagi waktu setempat saya keluar kamar menuju ruang makan hotel, bertemu teman teman, makan sambil saling menceritakan pengalaman hari sebelumnya. Seru!! Jam 8 suamiku dan teman-temannya berangkat kantor, tersisa 6 wanita perkasa. Kami masih melanjutkan sarapan pagi, karena kami berencana meninggalkan hotel sekitar pukul 10 dan memulai petualangan seru. Tepat jam 10 kami menuju stasiun kereta...berjalan...berjalan...berjalan...sungguh pengalaman yang luar biasa bagiku pribadi.

UENO PARK 

Ueno Park menjadi salah satu tujuan perjalanan kami, karena taman ini terkenal dengan bunga sakuranya. Yah,,,jepang memang terkenal dengan bunga sakura.... Ueno Park terletak di distrik Taito, Tokyo,Jepang.

Untuk sampai di ueno park kami hanya menyebrang jalan saja dari stasiun ueno. Biasalah perempuan, sampai di stasiun masih sempat lirak lirik untuk sekedar membeli souvenir di hard rock....c'mon...jangan lama-lama belanja, perjalanan masih panjang..hehe. Kami berjalan menuju Ueno Park. Sayangnya, kami datang tidak tepat waktunya. Kami hanya bisa melihat pohon-pohon sakura tanpa bunga. Karena bunga sakura hanya berbunga di musim semi sekitar bulan Maret sampai Mei..Tapi ini tidak menyurutkan semangat kami....karena kami tetap merasa senang dan tetap berfoto meskipun hanya berfoto di dekat pohon sakura tanpa bunga. Jepang memang negara kaya, tapi bukan berarti bebas dari gelandangan. Di Ueno park inilah saya ketemu dengan gelandangan yang betul-betul gembel, ada juga yang sedang mabuk. Sempat heran juga, kok bisa... Setelah puas berfoto, perjalanan dilanjutkan ke Ameya Yokocho yaitu pasar tradisional di depan stasiun ueno yang menjual sayuran dan kebutuhan pokok lainnya. Saya sempat mencicipi setusuk buah-buahan segar (di jepang menjual buah-buahan segar dengan cara ditusuk seperti sate) seharga ¥200. Mahal yaaa...(untuk ukuran kita). Di pasar ini juga saya membeli berbagai macam nori. Harganyapun beraneka ragam, ada yang ¥250, ¥350...semua saya coba, dan kenyataannya memang nori asli jepang lebih enak. Dan nori ini saya jadikan salah satu buah tangan untuk saya bawa pulang ke Indonesia. Di sekitar ueno park ini banyak sekali museum-museum, tapi karena ingin menghemat waktu, saya tidak sempat mampir ke museum-museum itu. Perjalananpun dilanjutkan menuju Imperial Palace.

IMPERIAL PALACE

Imperial Palace adalah rumah kediaman kaisar jepang. Untuk sampai ke sana, kita harus naik kereta menuju stasiun Tokyo. Saya kurang memperhatikan pintu keluar pada saat keluar dari stasiun Tokyo, tiba-tiba saya sudah berada diantara gedung-gedung perkantoran yang megah. Kami terus berjalan melewati gedung-gedung itu dan pada akhirnya sampai disebuah taman yang luas....hibiya park....bagus banget tamannya, semua tertata dengan rapi dan indah. Bersih sudah pasti.Tidak mau kehilangan momen indah itu, kami berfoto-foto dulu di taman itu, sambil istirahat sejenak. Capek juga perjalanan hari ini, karena kebanyakan dilalui dengan berjalan kaki. Meskipun lelah, tapi wajah teman-teman masih nampak ceria...terlihat keceriaan mereka saat saya membidikkan kamera ke arah mereka, langsung action....hahaha...ayooo lanjut perjalanan... Masih harus berjalan kaki lagi untuk sampai di Imperial Palace. Beberapa yang sudah lelah, bertanya terus, masih jauh nggak? Masih jauh nggak? Haha...itulah suka dukanya berjalan kaki, semua dirasakan bersama. Meskipun begitu semangat tetap membara. Akhirnya...sampai juga di Imperial Palace. Tapi kami hanya bisa melihat rumah kaisar dari kejauhan, karena tidak dibuka untuk umum. Jadi kami hanya bisa berfoto disekitarnya saja, dengan latar belakang Imperial Palace. Hari makin siang, masih ada satu tempat yang ingin kami kunjungi yaitu Tokyo Tower.


TOKYO TOWER 

Tokyo tower merupakan menara yang terkenal di jepang dan menjadi kebanggaan warga Jepang. Kegunaaan dari menara ini adalah untuk memancarkan siaran TV, radio dan sebagai tempat untuk observasi. Bentuknya menyerupai menara eifel di Paris. Warnanya pun di buat mencolok, yaitu warna orange. Pada malam hari menara ini tampak bagus sekali karena dihiasi dengan lampu yang terang benderang. Di dalamnya terdapat banyak sekali fasilitas hiburan yang tentu saja menarik bagi para turis yang datang berkunjung. Saya sempat masuk ke dalam untuk sekedar membeli beberapa souvenir. Kami tidak sempat untuk mengelilingi tokyo tower, dikarenakan hari sudah beranjak sore. Kami harus sampai di hotel sebelum malam, karena sudah ditunggu untuk makan malam bersama suami. Dengan menumpang taxi, kami berenam menuju stasiun tokyo.

Baru saja tiba di stasiun, kami dikejutkan oleh teriakan dari salah satu teman. Mbaaaaaakkkkk....!!! Dompet saya hilang....Masyaallah, kami ber lima langsung serentak menoleh kearah teriakan teman kami itu. Saya hanya berfikir, tidak mungkin di Jepang ada copet. Setahu saya, barang apapun yang ditemukan oleh orang Jepang akan diletakkan dipinggir jalan.... Jadi mana mungkin hal ini bisa terjadi? Masing masing dari kami, sibuk dengan pikirannya sendiri. Bagaimana mungkin kami menelusuri tempat hilangnya dompet itu di negara seluas Jepang??? Yaa Allah, lemas semua rasanya badan ini, karena sebagian besar uang ada di dompet itu dan beberapa surat-surat penting tentunya. Akhirnya diputuskan untuk penelusuran pertama adalah tokyo tower. Tidak semua ikut untuk penelusuran ini, sebagian menunggu di stasiun. Saya ikut menemani kembali ke Tokyo Tower sambil terus berdoa dompet itu bisa ditemukan. Sampai di Tokyo Tower saya dan kedua teman langsung menuju ke toko penjualan souvenir, dan bertanya langsung pada penjaga toko yang ada disitu, siapa tau salah satu dari mereka menemukan dompet itu. Tapi hasilnta NIHIL!!!!!! Tak satupun dari mereka melihat dompet itu. Tapi kami tetap meninggalkan no telp hotel, siapa tahu dompet itu ditemukan. Akhirnya kami bertiga kembali menuju stasiun menghampiri teman teman yang menunggu disana. Sampai disana, kami berenam berembug bagaimana rencana selanjutnya untuk upaya menemukan dompet itu. Akhirnya diputuskan 2 orang menuju Ueno, dan 4 orang kembali ke hotel. Saya kembali ke hotel bersama ketiga teman lainnya. Sepanjang jalan pulang semua terdiam. Saya berfikir, mungkinkah kecopetan saat di pasar ueno?....hmmm sulit diterka. Sampai di hotel, kami langsung menuju kamar masing masing. Istirahat dulu sambil menunggu kabar yang pulang dari Ueno.