Rabu, 06 Agustus 2014

Berpetualang lagi....

03.06.2014

Hari ini kami akan berpetualang lagi....6 wanita perkasa...tujuan kami ueno park, imperial palace dan Tokyo Tower. 
Sejak dari hotel saya sudah membayangkan betapa asyiknya perjalanan hari ini... Jam 7 pagi waktu setempat saya keluar kamar menuju ruang makan hotel, bertemu teman teman, makan sambil saling menceritakan pengalaman hari sebelumnya. Seru!! Jam 8 suamiku dan teman-temannya berangkat kantor, tersisa 6 wanita perkasa. Kami masih melanjutkan sarapan pagi, karena kami berencana meninggalkan hotel sekitar pukul 10 dan memulai petualangan seru. Tepat jam 10 kami menuju stasiun kereta...berjalan...berjalan...berjalan...sungguh pengalaman yang luar biasa bagiku pribadi.

UENO PARK 

Ueno Park menjadi salah satu tujuan perjalanan kami, karena taman ini terkenal dengan bunga sakuranya. Yah,,,jepang memang terkenal dengan bunga sakura.... Ueno Park terletak di distrik Taito, Tokyo,Jepang.

Untuk sampai di ueno park kami hanya menyebrang jalan saja dari stasiun ueno. Biasalah perempuan, sampai di stasiun masih sempat lirak lirik untuk sekedar membeli souvenir di hard rock....c'mon...jangan lama-lama belanja, perjalanan masih panjang..hehe. Kami berjalan menuju Ueno Park. Sayangnya, kami datang tidak tepat waktunya. Kami hanya bisa melihat pohon-pohon sakura tanpa bunga. Karena bunga sakura hanya berbunga di musim semi sekitar bulan Maret sampai Mei..Tapi ini tidak menyurutkan semangat kami....karena kami tetap merasa senang dan tetap berfoto meskipun hanya berfoto di dekat pohon sakura tanpa bunga. Jepang memang negara kaya, tapi bukan berarti bebas dari gelandangan. Di Ueno park inilah saya ketemu dengan gelandangan yang betul-betul gembel, ada juga yang sedang mabuk. Sempat heran juga, kok bisa... Setelah puas berfoto, perjalanan dilanjutkan ke Ameya Yokocho yaitu pasar tradisional di depan stasiun ueno yang menjual sayuran dan kebutuhan pokok lainnya. Saya sempat mencicipi setusuk buah-buahan segar (di jepang menjual buah-buahan segar dengan cara ditusuk seperti sate) seharga ¥200. Mahal yaaa...(untuk ukuran kita). Di pasar ini juga saya membeli berbagai macam nori. Harganyapun beraneka ragam, ada yang ¥250, ¥350...semua saya coba, dan kenyataannya memang nori asli jepang lebih enak. Dan nori ini saya jadikan salah satu buah tangan untuk saya bawa pulang ke Indonesia. Di sekitar ueno park ini banyak sekali museum-museum, tapi karena ingin menghemat waktu, saya tidak sempat mampir ke museum-museum itu. Perjalananpun dilanjutkan menuju Imperial Palace.

IMPERIAL PALACE

Imperial Palace adalah rumah kediaman kaisar jepang. Untuk sampai ke sana, kita harus naik kereta menuju stasiun Tokyo. Saya kurang memperhatikan pintu keluar pada saat keluar dari stasiun Tokyo, tiba-tiba saya sudah berada diantara gedung-gedung perkantoran yang megah. Kami terus berjalan melewati gedung-gedung itu dan pada akhirnya sampai disebuah taman yang luas....hibiya park....bagus banget tamannya, semua tertata dengan rapi dan indah. Bersih sudah pasti.Tidak mau kehilangan momen indah itu, kami berfoto-foto dulu di taman itu, sambil istirahat sejenak. Capek juga perjalanan hari ini, karena kebanyakan dilalui dengan berjalan kaki. Meskipun lelah, tapi wajah teman-teman masih nampak ceria...terlihat keceriaan mereka saat saya membidikkan kamera ke arah mereka, langsung action....hahaha...ayooo lanjut perjalanan... Masih harus berjalan kaki lagi untuk sampai di Imperial Palace. Beberapa yang sudah lelah, bertanya terus, masih jauh nggak? Masih jauh nggak? Haha...itulah suka dukanya berjalan kaki, semua dirasakan bersama. Meskipun begitu semangat tetap membara. Akhirnya...sampai juga di Imperial Palace. Tapi kami hanya bisa melihat rumah kaisar dari kejauhan, karena tidak dibuka untuk umum. Jadi kami hanya bisa berfoto disekitarnya saja, dengan latar belakang Imperial Palace. Hari makin siang, masih ada satu tempat yang ingin kami kunjungi yaitu Tokyo Tower.


TOKYO TOWER 

Tokyo tower merupakan menara yang terkenal di jepang dan menjadi kebanggaan warga Jepang. Kegunaaan dari menara ini adalah untuk memancarkan siaran TV, radio dan sebagai tempat untuk observasi. Bentuknya menyerupai menara eifel di Paris. Warnanya pun di buat mencolok, yaitu warna orange. Pada malam hari menara ini tampak bagus sekali karena dihiasi dengan lampu yang terang benderang. Di dalamnya terdapat banyak sekali fasilitas hiburan yang tentu saja menarik bagi para turis yang datang berkunjung. Saya sempat masuk ke dalam untuk sekedar membeli beberapa souvenir. Kami tidak sempat untuk mengelilingi tokyo tower, dikarenakan hari sudah beranjak sore. Kami harus sampai di hotel sebelum malam, karena sudah ditunggu untuk makan malam bersama suami. Dengan menumpang taxi, kami berenam menuju stasiun tokyo.

Baru saja tiba di stasiun, kami dikejutkan oleh teriakan dari salah satu teman. Mbaaaaaakkkkk....!!! Dompet saya hilang....Masyaallah, kami ber lima langsung serentak menoleh kearah teriakan teman kami itu. Saya hanya berfikir, tidak mungkin di Jepang ada copet. Setahu saya, barang apapun yang ditemukan oleh orang Jepang akan diletakkan dipinggir jalan.... Jadi mana mungkin hal ini bisa terjadi? Masing masing dari kami, sibuk dengan pikirannya sendiri. Bagaimana mungkin kami menelusuri tempat hilangnya dompet itu di negara seluas Jepang??? Yaa Allah, lemas semua rasanya badan ini, karena sebagian besar uang ada di dompet itu dan beberapa surat-surat penting tentunya. Akhirnya diputuskan untuk penelusuran pertama adalah tokyo tower. Tidak semua ikut untuk penelusuran ini, sebagian menunggu di stasiun. Saya ikut menemani kembali ke Tokyo Tower sambil terus berdoa dompet itu bisa ditemukan. Sampai di Tokyo Tower saya dan kedua teman langsung menuju ke toko penjualan souvenir, dan bertanya langsung pada penjaga toko yang ada disitu, siapa tau salah satu dari mereka menemukan dompet itu. Tapi hasilnta NIHIL!!!!!! Tak satupun dari mereka melihat dompet itu. Tapi kami tetap meninggalkan no telp hotel, siapa tahu dompet itu ditemukan. Akhirnya kami bertiga kembali menuju stasiun menghampiri teman teman yang menunggu disana. Sampai disana, kami berenam berembug bagaimana rencana selanjutnya untuk upaya menemukan dompet itu. Akhirnya diputuskan 2 orang menuju Ueno, dan 4 orang kembali ke hotel. Saya kembali ke hotel bersama ketiga teman lainnya. Sepanjang jalan pulang semua terdiam. Saya berfikir, mungkinkah kecopetan saat di pasar ueno?....hmmm sulit diterka. Sampai di hotel, kami langsung menuju kamar masing masing. Istirahat dulu sambil menunggu kabar yang pulang dari Ueno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar